Advertisement

Konsep Elektronika Yang Wajib Kamu Tahu

Konsep dasar elektronika untuk pemula (bagian 1)

0 6.213

embeddednesia percaya bahwa semua orang bisa belajar elektronika. Karena untuk bisa mempelajari ilmu elektronika tidaklah harus terlebih dahulu menjadi seorang teknisi, fisikawan, atau seorang matematikawan jenius dengan kepala yang botak.

Namun, memang ada beberapa pemahaman mendasar yang perlu dimengerti seperti apa itu elektron, dan apa yang membuat elektron mengalir adalah tegangan. Begitu pula tentang konsep medan magnet, dan medan listrik, darimana berasal, dan apa yang dilakukan kedua medan tersebut. Dan mengapa keduanya saling terkait.

Dalam tulisan ini embeddednesia akan mengulas konsep – konsep dasar yang perlu diketahui seorang pemula tentang elektronika,

  • Listrik dan Elektronika

Dalam kehuidupan sehari – hari, dua istilah ini kadang sering dipertukarkan pemakaiannya, meskipun sebenarnya memiliki konsep yang berbeda. Listrik adalah jenis energi yang dihasilkan oleh sebuah muatan yang diam atau bergerak. Sumber utama listrik adalah elektron, partikel subatomik yang bermuatan negatif. Ketika elektron – elektron disimpan atau berpindah, listrik akan dihasilkan.

Energi listrik adalah satu dari sumber energi yang digunakan manusia modern: Untuk pencahayaan, memasak ataupun memanaskan makanan, dan untuk menjalankan semua perangkat rumah, hingga mencatu motor untuk menghasilkan energi mekanik

Sedangkan, elektronika adalah bidang sains terapan yang menggunakan komponen – komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dioda, transistor dan IC (Integrated Circuit) untuk mengendalikan dan memproses listrik.

  • Atom dan Elektron

Semua materi yang ada alam semesta tersusun dari entitas yang paling kecil yang disebut atom. Atom tersebut menyusun partikel yang disebut unsur. Sebuah unsur adalah substansi kimia yang tidak bisa dibagi lebih kecil dan lebih sederhana lagi.  Beberapa contoh unsur yang umum didengar adalah hidrogen, oksigen, Aurum (emas), Perak, tembaga, karbon, helium, silikon dan sodium

Semua materi yang ada di alam semesta tersusun dari beberapa unsur. Atom – atom dari dua atau lebih unsur sering bergabung ke substansi baru yang disebut senyawa. Atom – atom. Misalkan air adalah senyawa dari hidrogen dan oksigen (H2O). Garam adalah senyawa dari natrium dan klorin (NaCl).

Berdasarkan teori fisika, sebuah atom tersusun dari nukleus  yang terdiri dari inti partikel subatomik yang terikat erat, disebut proton dan neutron. Proton memiliki muatan listrik positif, sedangkan neutron bersifat netral.

partikel subatomik yang mengelilingi nukleus disebut elektron, yang bermuatan negatif.  Elektron  tersusun dalam banyak orbit yang dimodelkan sama seperti orbit planet -planet tatasurya terhadap matahari. Orbit tersebut kadang menyerupai lingkaran, terkadang elips.

Gambar berikut mengilustrasikan atom tembaga, yang memiliki jumlah elektron di orbit sama dengan jumlah proton di inti atom, sehingga jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, maka atom akan seimbang secara elektris

  • Listrik Statik

Listrik statik terjadi ketika suatu benda memiliki kelebihan elektron sedangkan benda yang lain mengalami kekurangan elektron. Benda yang mengalami kelebihan elektron menjadi negatif, sedangkan pihak yang kekurangan elektron menjadi positif.

Hukum dasar kelistrikan (Hukum Coulomb) menyatakan bahwa muatan yang berlawanan akan bersifat tarik – menarik. Sedangkan yang sama akan bersifat tolak – menolak. Terdapat gaya tak terlihat disebut medan listrik antara dua benda yang bermuatan, dimana benda yang kekurangan elektron akan menarik benda yang kelebihan elektron.

Semakin jarak dua benda tersebut maka semakin besar gaya yang terjadi. Gaya  menjadikan medan listrik diantara benda tersebut. Gaya listrik ini sebagaimana gaya magnet mengandung energi yang bisa dimanfaatkan.

Maka, potensial listrik yang terjadi antara dua benda yang berbeda muatan disebut sebagai beda potensial, dengan satuan yang disebut volt atau biasa disingkat V.

Muatan yag disimpan oleh dua benda biasanya disebut listrik statik. Namun jika benda tersebut berada pada jarak yang cukup dekat atau muatan yang terkandung dalam suatu benda terlalu besar  maka besarnya gaya akan menyebabkan lompatan elektron. Di alam, kondisi seperti ini biasa ditemui pada petir disaat hujan deras.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: