Menginstal Linux Ubuntu Pada VirtualBox (Bagian 2)
Setelah pada bagian pertama, embeddednesia menunjukkan kepada pembaca langkah – langkah untuk menginstal VirtualBox dan juga mengunduh image Ubuntu 18.04 LTS. Kali ini akan dibahas mengenai bagaimana menginstal sistem operasi guest Linux Ubuntu pada VirtualBox.
Pada bagian kedua judul tulisan ini, diasumsikan pembaca telah mengikuti bagian pertama pada posting embeddednesia sebelumnya. Jika belum, silahkan terlebih dahulu membacanya dengan mengklik tautan ini.
- Membuat VM Baru Pada VirtualBox
Pada aplikasi VirtualBox, buat image baru dengan mengklik New sehingga muncul jendela dialog baru Create Virtual Machine. Isikan field Name dengan nama VM yang akan dibuat, misalnya lab-ubuntu-18.04
. Lalu pilih sistem operasi yang akan digunakan Ubuntu dengan arsitektur 64 Bit.
Langkah berikutnya, pengguna akan diminta untuk menentukan alokasi RAM untuk sistem operasi virtual yang akan dibuat. Langkah ini perlu diperhatikan dengan seksama, karena jika RAM yang dialokasikan terlalu kecil. Akan menyebabkan sistem operasi guest, mengalami proses booting yang lama. Namun sebaliknya, jika alokasi RAM terlalu besar, akan memperlambat sistem operasi host.
Maka pastikan besar RAM yang dialokasikan berada pada nilai optimal sehingga kedua sistem operasi baik host maupun guest berada pada unjuk kerja yang baik, berdasarkan pengalaman dari penulis, direkomendasikan minimal RAM yang perlu dialokasikan adalah 3GB (3072MB)
Selanjutnya virtualbox akan meminta pengguna untuk mengkonfigurasi Hard Disk virtual untuk Guest OS. Pilih saja pengaturan default yaitu buat hardisk virtual sekarang. Dengan ukuran 10GB, Kemudian klik Create.
Untuk tipe berkas hardisk gunakan juga pengaturan default yaitu VDI (VirtualBox Disk Image). Lalu pilh Next. Pada langkah berikutnya anda dapat memilih mekanisme bagaimana hardisk VDI akan disimpan, apakah ingin dialokasikan secara dinamis atau fixed size.
Jika yang dipilih adalah Dynamically allocated
, maka ukuran file VDI akan bertambah dan mengambil ruang pada hardisk fisik secara dinamis sampai tercapai ukuran maksimum yaitu 20GB. Namun jika yang dipilih adalah fixed size
, maka file VDI akan langsung dialokasikan 20GB di awal.
Dalam tutorial kali ini akan dipilih Dynamically allocated, sehingga nanti file VDI akan memakan hardisk fisik lebih sedikit.
Berikutnya pengguna diberi kesempatan untuk mengubah ukuran hardisk virtual yang ingin digunakan, misalnya 20GB. Kemudian Langsung klik Create.
- menginstall Ubuntu
Sampai sini Virtual Machine telah berhasil dibuat, tinggal diisi dengan sistem operasi Ubuntu yang image-nya telah diunduh pada bagian 1 tulisan ini.
Pada panel sebelah kiri VirtualBox, terdapat list VM yang telah dibuat, klik VM yang baru saja dibuat pada langkah sebelumnya, lalu pilih setting
Pada jendela dialog setting, pilih Storage kemudian klik icon bergambar CD pada Optical Drive kemudian pilih Ubuntu Image yang telah diunduh pada bagian 1.
Setelah semua pengaturan selesei, klik button OK. dan jalankan VM dengan mengklik button Start. Tunggu beberapa saat hingga ubuntu live desktop selesei diinisiasi, dan jendela dialog Instalasi muncul.
Pilih Instal Ubuntu untuk mulai menginstal. Pengguna akan dihadapkan pada beberapa jendela dialog. Pada jendela dialog keyboard layout, pilih saja pengaturan default dan klik Continue.
Pada jendela dialog berikutnya, pada Updates and Other Software, pilih minimal instalation
, karena VM ini hanya ditujukan untuk eksperimen dan memang penulis tidak ingin menginstall banyak aplikasi yang nantinya tidak akan saya gunakan. Akan lebih baik jika aplikasi yang diinginkan diinstal satu persatu.
Di bagian Other Options. Uncheck pilihan automatically updates karena saya tidak ingin ubuntu mengunduh update ubuntu secara otomatis pada saat proses instalasi karena hal tersebut akan membuat proses instalasi menjadi jauh lebih lama
Langkah berikutnya, pada jendela dialog Instalation Type, merupakan langkah yang paling penting karena pada bagian ini, pengguna akan mengatur partisi hardisk yang digunakan untuk menginstal Ubuntu. Pada mesin komputer yang sesungguhnya, langkah ini akan turut menentukan apakah pengguna akan menghapus sistem operasi lama, atau menginstal ubuntu sebagai sistem operasi kedua dengan mengaktifkan dual booting.
Dalam tutorial ini digunakan pilihan Something Else, pengguna juga dapat menggunakan pilihan ini, jika ingin menginstall Ubuntu pada mesin komputer yang sesungguhnya sebagai sistem operasi kedua, bersama Microsoft Windows misalnya.
Untuk membuat partisi, klik button New Partition Table (No.1). sehingga muncul tulisan free space
(No. 2). Klik button ikon + untuk membuat partisi.
Partisi yang pertama yang dibuat adalah swap area. Swap area adalah jenis partisi HD yang digunakan untuk menyimpan halaman inactive ketika RAM mencapai batas maksimal. Jika misalnya VM memiliki RAM yang besar misalnya diatas 4GB maka swap partition tidak diperlukan, namun jika tidak, pengguna dapat mengalokasikan 1 hingga 2GB hard disk sebagai swap area. Dalam tutorial ini, dialokasikan swap area sebesar 1GB.
Partisi sisanya (sekitar 19 GB), akan dialokasikan sebagai root partition. Pilih tipe partisi sebagai Primary
, dan lokasi di Beginning of this Space
. Dan Use as diisi dengan Ext4 Journaling File System
. Kemudian atur Mount point pada root (yaitu tanda slash), kemudian klik OK.
Setelah semua selesei, klik button Install Now, jangan lupa double check, pastikan konfigurasi dari partisi sudah benar, sebelum memulai proses partisi.
Tahap berikutnya, pengguna diminta mengatur Time Zone, mengatur nama User, nama komputer dan memilih username berserta password
Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesei. Setelah semua proses instalasi selesei. pengguna diharuskan untuk melakukan restart dan melepas image Ubuntu dari virtual optical drive.
Selamat kini sistem operasi Ubuntu telah berhasi diinstal pada mesin virtual di virtualbox
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.